Subscribe
Lajur News
No Result
View All Result
  • HOME
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
  • BISNIS
  • HOME
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
  • BISNIS
No Result
View All Result
Lajur News
No Result
View All Result
Home Berita

Meningkatnya Pengangguran di Kalangan Anak Muda Indonesia 2024

adm99 by adm99
August 14, 2024
in Berita
0
Meningkatnya Pengangguran di Kalangan Anak Muda Indonesia 2024

Meningkatnya Pengangguran di Kalangan Anak Muda Indonesia 2024

306
SHARES
2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pengangguran adalah salah satu masalah sosial dan ekonomi yang paling mendesak di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Pada Februari 2024, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 7,53%, dengan angka yang lebih mengkhawatirkan di kalangan usia 15-29 tahun. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa pengangguran di kelompok usia ini semakin memburuk, dengan ratusan ribu anak muda merasa putus asa dalam mencari pekerjaan. Fenomena ini dikenal sebagai “hopeless of job,” di mana pada Februari 2024, tercatat sebanyak 369,5 ribu anak muda masuk dalam kategori ini, menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.

Fenomena “Hopeless of Job” di Kalangan Anak Muda

Istilah “hopeless of job” digunakan untuk menggambarkan kelompok anak muda yang merasa putus asa dan tidak lagi aktif mencari pekerjaan karena berbagai alasan, termasuk ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar kerja, kurangnya lapangan pekerjaan di sektor formal, dan perubahan nilai kerja di kalangan anak muda. Mayoritas dari mereka yang masuk dalam kategori ini adalah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau pendidikan yang lebih rendah, yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masih menjadi faktor penting dalam peluang mendapatkan pekerjaan.

Peningkatan jumlah anak muda yang masuk dalam kategori “hopeless of job” tidak hanya menjadi indikator masalah ketenagakerjaan yang serius, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak sosial dan psikologis yang lebih luas. Mereka yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan cenderung merasa terisolasi, kehilangan rasa tujuan, dan pada akhirnya, rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti depresi. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa prevalensi depresi di kalangan usia 15-24 tahun mencapai 2%, angka yang menggarisbawahi krisis yang mungkin muncul dari kombinasi pengangguran dan tekanan psikologis.

Related articles

Harga Beras di Jepang Melonjak Nyaris 91 Persen, Inflasi dan Politik Ikut Tertekan

Viral! Ibu di Bekasi Keluhkan Biaya Study Tour Rp6 Juta, Dedi Mulyadi Janji Minta Dinas Pendidikan Jabar Turun Tangan

Penyebab dan Dampak Pengangguran di Kalangan Anak Muda

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan meningkatnya pengangguran di kalangan anak muda di Indonesia:

  1. Ketidaksesuaian Keterampilan dan Kebutuhan Pasar Kerja: Salah satu penyebab utama pengangguran di kalangan anak muda adalah ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan dengan kebutuhan industri. Banyak anak muda yang memiliki latar belakang pendidikan yang tidak relevan dengan pekerjaan yang tersedia di pasar, terutama di sektor formal. Ketidaksesuaian ini menyebabkan banyak lulusan kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka.
  2. Kurangnya Lapangan Pekerjaan di Sektor Formal: Sektor formal di Indonesia masih terbatas dalam menyerap tenaga kerja, terutama di kalangan anak muda. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru, banyak sektor yang masih belum mampu menyerap jumlah lulusan yang semakin meningkat setiap tahunnya. Akibatnya, banyak anak muda yang terpaksa bekerja di sektor informal dengan upah rendah atau bahkan tidak bekerja sama sekali.
  3. Pergeseran Nilai Kerja di Kalangan Anak Muda: Pergeseran nilai kerja di kalangan anak muda juga menjadi faktor penting. Banyak anak muda saat ini lebih memilih fleksibilitas dan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi dibandingkan dengan pekerjaan tetap yang mungkin tidak memberikan kepuasan pribadi. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah anak muda yang memilih untuk menunda pencarian pekerjaan tetap atau bahkan memilih jalur karir alternatif seperti menjadi wirausaha atau pekerja lepas.

Dampak dari meningkatnya pengangguran di kalangan anak muda tidak bisa diabaikan. Selain meningkatkan beban ekonomi bagi negara, pengangguran juga memiliki dampak sosial yang luas, termasuk meningkatnya risiko kejahatan, penurunan kualitas hidup, dan peningkatan masalah kesehatan mental. Anak muda yang menganggur juga berpotensi kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk berkarir di masa depan, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah-Langkah yang Diperlukan untuk Mengatasi Pengangguran

Untuk mengatasi masalah pengangguran di kalangan anak muda, diperlukan langkah-langkah strategis yang mencakup kebijakan pemerintah, inisiatif pendidikan, dan partisipasi sektor swasta. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  1. Meningkatkan Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan Industri: Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri. Ini bisa dilakukan dengan mengintegrasikan pelatihan keterampilan praktis dalam program pendidikan dan menyediakan akses yang lebih luas ke pendidikan vokasi yang fokus pada keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.
  2. Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja di Sektor Formal: Pemerintah perlu mendorong investasi di sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja, seperti teknologi, manufaktur, dan sektor jasa. Selain itu, insentif bagi perusahaan yang menciptakan lapangan kerja bagi anak muda juga perlu ditingkatkan.
  3. Mendukung Inisiatif Wirausaha di Kalangan Anak Muda: Mengingat pergeseran nilai kerja di kalangan anak muda, dukungan untuk inisiatif wirausaha sangat penting. Pemerintah dan sektor swasta perlu menyediakan akses ke modal, pelatihan, dan mentor bagi anak muda yang ingin memulai bisnis sendiri. Dengan cara ini, anak muda dapat menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
  4. Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan Mental: Mengingat tingginya risiko depresi di kalangan anak muda yang menganggur, akses ke layanan kesehatan mental perlu ditingkatkan. Ini termasuk menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis yang mudah diakses oleh anak muda, serta kampanye untuk mengurangi stigma terkait dengan kesehatan mental.

Meningkatnya pengangguran di kalangan anak muda Indonesia adalah tantangan besar yang memerlukan tindakan segera. Dengan langkah-langkah strategis dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, Indonesia dapat mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa anak muda memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Di sisi lain, peningkatan dukungan terhadap kesehatan mental sangat penting untuk menjaga kesejahteraan generasi muda yang merupakan masa depan bangsa.

Previous Post

Olimpiade Paris 2024 Drama Akhir di Balik Kemenangan Amerika Serikat atas Tiongkok

Next Post

Agus Gumiwang Kartasasmita diangkat sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar

Related Posts

Harga Beras
Berita

Harga Beras di Jepang Melonjak Nyaris 91 Persen, Inflasi dan Politik Ikut Tertekan

August 22, 2025
Viral! Ibu di Bekasi Keluhkan Biaya Study Tour Rp6 Juta, Dedi Mulyadi Janji Minta Dinas Pendidikan Jabar Turun Tangan
Berita

Viral! Ibu di Bekasi Keluhkan Biaya Study Tour Rp6 Juta, Dedi Mulyadi Janji Minta Dinas Pendidikan Jabar Turun Tangan

April 27, 2025
Kejaksaan Agung Sita Mobil Mewah dan Motor Harley dalam Kasus Suap Ekspor CPO
Berita

Kejaksaan Agung Sita Mobil Mewah dan Motor Harley dalam Kasus Suap Ekspor CPO

April 15, 2025
Sean Gelael Sabet Podium Kedua di Balapan Perdana GT World Challenge Europe 2025
Berita

Sean Gelael Sabet Podium Kedua di Balapan Perdana GT World Challenge Europe 2025

April 13, 2025
Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Netralitas Indonesia di Tengah Perang Dagang AS-China
Berita

Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Netralitas Indonesia di Tengah Perang Dagang AS-China

April 13, 2025
Presiden ke-7 RI Joko Widodo Pertimbangkan Langkah Hukum atas Tuduhan Ijazah Palsu
Berita

Presiden ke-7 RI Joko Widodo Pertimbangkan Langkah Hukum atas Tuduhan Ijazah Palsu

April 12, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT

Recommended

Analisis Kasus Kematian Brigadir Ridhal Ali Fakta dan Tanda Tanya

Analisis Kasus Kematian Brigadir Ridhal Ali: Fakta dan Tanda Tanya

April 30, 2024
Imbauan Sekda Jakarta untuk Pemudik Agar Tidak Membawa Saudara tanpa Skill

Imbauan Sekda Jakarta untuk Pemudik Agar Tidak Membawa Saudara tanpa Skill

April 7, 2024

Popular Post

  • Pertacami-Cup-1st-U18-Junior-National-Championship-Hari-Kedua

    Kompetisi Pertacami Cup 1st U18 Junior National Championship Hari Kedua Semangat, Sportivitas, dan Kesiapan

    309 shares
    Share 124 Tweet 77
  • Gak Perlu Antre Lama, Bayar PKB Sekarang Bisa Dilakukan Sambil Belanja Lo, Begini Caranya

    307 shares
    Share 123 Tweet 77
  • BNI Fasilitasi UMKM Lokal Bertemu Buyer Korea Selatan di TEI 2022

    307 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Tasyakuran Ulang Tahun Dewa United Ke-3 Ini Kata Ketua Umum PSAD

    306 shares
    Share 122 Tweet 77
  • Francesco Bagnaia Punya Kans Kunci Gelar Juara Dunia, Ini Jadwal MotoGP Malaysia 2022

    306 shares
    Share 122 Tweet 77

Lajur News




Portal berita masa kini, sumber informasi terkini dan terupdate





Categories

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Information

  • HOME
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
  • BISNIS

About

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2012 Lajurnews.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
  • BISNIS

© 2024 Lajurnews.com.