Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun fondasi kuat bagi kemajuan olahraga MMA di Tanah Air. Sebanyak 22 atlet terbaik sedang ditempa dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas) jangka panjang untuk menghadapi dua kompetisi bergengsi: GAMMA World MMA Championship di São Paulo, Brasil, dan 1st AMMA Youth Championship di Bahrain, yang sekaligus menjadi ajang kualifikasi menuju Asian Youth Games (AYG) 2025 di Manama, Bahrain, pada Oktober mendatang.
Sejak awal Januari 2025, PB Pertacami menjalin kolaborasi strategis dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) guna mempersiapkan atlet secara menyeluruh. Program ini tidak hanya fokus pada penguatan teknik dan fisik, tetapi juga mencakup pendekatan ilmiah, termasuk pengembangan psikologis, strategi bertanding, dan monitoring kebugaran secara berkala.

“Seusai Kejuaraan Dunia 2024, kami langsung melakukan evaluasi menyeluruh dan memulai program persiapan enam bulan di UNJ. Para atlet menjalani tes fisik secara berkala dan latihan rutin setiap hari,” ujar Wakil Ketua Umum III PB Pertacami, Jovinus Carolus Legawa, dalam sesi jumpa pers di Han Academy, Baywalk Mall, Pluit, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Dari total 40 atlet yang mengikuti Pelatnas, 22 atlet terpilih akan mewakili Indonesia dalam dua event berbeda. Komposisinya terdiri dari 11 atlet senior, 5 atlet kelompok U-21, dan 14 atlet junior. Untuk Kejuaraan Dunia di Brasil, PB Pertacami akan mengirimkan 18 atlet, sedangkan selebihnya akan difokuskan ke Bahrain untuk ajang kualifikasi AYG 2025.
“Kami menargetkan hasil maksimal di kedua ajang ini. Untuk Kejuaraan Dunia, kami ingin membawa pulang medali emas, dan untuk AMMA Youth Championship di Bahrain, target utamanya adalah memastikan tiket menuju Asian Youth Games,” tambah Jovinus.
Pelatnas yang dirancang PB Pertacami menjadi satu-satunya program pengembangan atlet MMA amatir di Indonesia yang mengintegrasikan infrastruktur fisik lengkap, tenaga pelatih profesional, serta dukungan medis dan psikologis. Semua ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan latihan yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga suportif bagi perkembangan mental dan fisik para atlet muda.
Pelatih kepala PB Pertacami, Marcos Tulio Machado, menekankan pentingnya sinergi antara fasilitas dan dukungan emosional dalam membentuk karakter petarung sejati.
“Kami memiliki semua komponen penting—dari fasilitas fisik, pelatih berpengalaman, tenaga medis, hingga psikolog olahraga. Semua elemen ini membuat para atlet tetap fokus, sehat, dan termotivasi. Tanpa dukungan menyeluruh dari Pertacami, pencapaian ini tidak mungkin terwujud,” ungkap Marcos.
Keikutsertaan Indonesia dalam dua ajang ini bukan hanya soal pertandingan, melainkan juga sebagai momen penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing secara global dalam cabang olahraga yang terus berkembang ini. Lebih dari itu, PB Pertacami juga berharap publik Tanah Air dapat ikut ambil bagian dalam memberikan dukungan moral bagi para atlet muda yang berjuang membawa nama bangsa.
Dengan persiapan yang terukur, komitmen tinggi, dan sistem pelatihan yang terintegrasi, PB Pertacami optimistis bahwa kehadiran atlet Indonesia di GAMMA World MMA Championship 2025 dan AMMA Youth Championship 2025 dapat mengukir prestasi serta memperkuat posisi Indonesia di kancah MMA internasional.