Awal Kepemimpinan Ruben Amorim di Manchester United
Ruben Amorim resmi ditunjuk sebagai manajer Manchester United pada November 2024. Ia datang dengan misi besar: mengembalikan kejayaan klub setelah era Erik ten Hag yang penuh kekecewaan. Namun, perjalanan Amorim sejauh ini justru berjalan berat.
Musim lalu, Setan Merah hanya mampu finis di posisi ke-15 Premier League. Hasil ini menjadi salah satu capaian terburuk dalam sejarah panjang MU, sekaligus meninggalkan kekecewaan mendalam di kalangan suporter.
Harapan akan perubahan di musim baru ternyata belum terwujud. Dari tiga laga awal Premier League, Bruno Fernandes dan rekan-rekan hanya mampu meraih satu kemenangan. Selain itu, MU juga tersingkir lebih cepat dari Carabao Cup usai kalah mengejutkan dari Grimsby Town.
Situasi ini membuat banyak pihak menilai bahwa masalah Manchester United belum teratasi. Bahkan, ada yang menyebut kondisi tim saat ini tak jauh berbeda dengan era Ten Hag.
Kritik dari William Gallas

Mantan bek Chelsea dan Arsenal, William Gallas, memberikan komentar pedas. Menurutnya, Amorim mulai terlihat kewalahan. “Saat ini, Amorim kelihatan seperti Ten Hag lagi. Kekalahan dari Grimsby adalah hasil yang mengejutkan dan tidak bisa diterima klub sebesar Manchester United,” ujarnya dikutip dari Express.
Gallas menilai United menghadapi persoalan mendasar. Klub yang dulu menjadi langganan juara kini sering tampil seperti tim papan tengah. Kadang mereka bisa menyaingi tim besar, namun di laga berikutnya justru tampil buruk.
Masalah Transfer dan Tekanan Besar
Selain hasil pertandingan, strategi transfer juga menjadi sorotan. Menurut Gallas, United kerap membeli pemain dengan reputasi bagus di klub lama. Namun, begitu mengenakan seragam Setan Merah, performa mereka justru menurun drastis.
“Tekanan di Manchester United sangat besar. Banyak pemain yang terlihat luar biasa di klub sebelumnya, tetapi remuk begitu bermain di Old Trafford,” jelasnya.
Hal ini juga menambah beban untuk Amorim. Ia dituntut tidak hanya menghasilkan kemenangan, tetapi juga membangun identitas permainan yang jelas.
Masa Depan Ruben Amorim di Old Trafford
Kritik terhadap Ruben Amorim semakin deras seiring performa tim yang belum stabil. Banyak pengamat menilai bahwa posisinya bisa terancam jika tidak segera membawa perubahan.
Premier League musim ini masih panjang, tetapi tekanan dari fans dan manajemen kian berat. Jika tren negatif berlanjut, bukan tidak mungkin Amorim akan menyusul Ten Hag menjadi korban berikutnya.
Manchester United kembali berada di persimpangan jalan. Ruben Amorim datang dengan harapan besar, tetapi hingga kini belum mampu memberi jawaban. Apakah ia bisa mengangkat performa tim atau justru mengulang kegagalan pendahulunya? Jawaban itu akan ditentukan dalam beberapa bulan ke depan.