Virgil van Dijk kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu bek paling berbahaya di dunia ketika menghadapi situasi bola mati. Sang kapten Liverpool menjadi penentu kemenangan dramatis atas Atletico Madrid dalam laga pembuka Liga Champions 2025/2026 di Anfield, Kamis (18/9/2025) dini hari WIB.
Liverpool yang tampil penuh energi langsung unggul cepat lewat dua gol dalam enam menit pertama. Andy Robertson membuka keunggulan The Reds, disusul oleh Mohamed Salah yang mencatatkan namanya di papan skor. Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama. Atletico Madrid mampu bangkit melalui Marcos Llorente yang mencetak dua gol untuk menyamakan kedudukan sebelum turun minum.
Pertandingan berjalan sengit hingga menit-menit akhir. Saat laga tampak akan berakhir imbang, Liverpool mendapatkan peluang emas dari situasi bola mati. Tendangan sudut Dominik Szoboszlai berhasil dimanfaatkan dengan sempurna oleh Virgil van Dijk. Bek asal Belanda itu melompat lebih tinggi dari para pemain bertahan Atletico dan menanduk bola masuk ke gawang. Gol sundulan di masa injury time tersebut memastikan Liverpool meraih kemenangan 3-2 sekaligus mengamankan tiga poin penting di laga pembuka.
Sejak bergabung dengan Liverpool pada Januari 2018, Van Dijk telah mencatatkan total 25 gol lewat sundulan. Catatan ini enam kali lebih banyak dibandingkan bek mana pun di lima liga top Eropa. Dominasi udara dan penempatan posisi yang tepat membuatnya menjadi ancaman konstan bagi lawan setiap kali Liverpool mendapatkan tendangan bebas atau tendangan sudut.
Statistik ini menegaskan bahwa kehadiran Van Dijk bukan hanya krusial dalam menjaga pertahanan, tetapi juga menjadi senjata tambahan dalam menyerang. Dalam banyak kesempatan, gol-golnya lahir di momen penting ketika Liverpool membutuhkan pembeda. Hal tersebut kembali terbukti saat menghadapi Atletico, di mana sundulannya menjadi gol penentu kemenangan.
Kehebatan Van Dijk dalam duel udara juga mendapat pengakuan dari mantan penyerang Liverpool, Michael Owen. Ia menilai kemampuan sang bek dalam mengatasi tekanan lawan saat duel di udara patut diapresiasi.
“Banyak bek yang hanya berusaha menghalangi pergerakan pemain lawan dengan cara mendorong atau menarik. Namun Van Dijk punya kekuatan ekstra. Ia tidak hanya bisa melepaskan diri dari kawalan, tapi juga tetap punya tenaga untuk menyundul dengan sempurna,” ujar Owen kepada BBC.
Owen menambahkan, “Wow, cara dia bangkit dan menanduk bola sungguh luar biasa. Van Dijk selalu menjadi ancaman besar dalam situasi bola mati. Tidak banyak pemain bertahan yang memiliki kombinasi kekuatan fisik, ketenangan, dan presisi seperti dia.”
Gol Virgil van Dijk ke gawang Atletico Madrid mempertegas betapa pentingnya peran sang kapten bagi The Reds, baik di lini pertahanan maupun serangan. Di usia 34 tahun, ia masih menunjukkan konsistensi tinggi dan menjadi pemimpin yang mampu menginspirasi rekan-rekannya.
Bagi Liverpool, kemenangan dramatis ini juga memberikan momentum positif di awal Liga Champions musim ini. Dengan tiga poin pertama yang didapat, pasukan Jurgen Klopp bisa melangkah lebih percaya diri menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya. Dan tentu saja, ancaman sundulan Van Dijk akan terus menjadi senjata rahasia yang bisa menentukan hasil laga penting.